Bagai Hawa & Adam

aku mencintaimu.....
seperti hawa yang setia pada adam,
aku hanya wanita yang sama seperti lainnya...
apa yang ku mau...
apa yang kurasa....
tak jauh berbeda
ada sedikit berbeda dari itu semua...
mereka inginkan kasih sayang,
inginkan seseorang yang tangguh,
yang bisa jaga dirinya...
akupun begitu....
mereka inginkan seseorang seperti adam,
dan aku hanya inginkan kamu,
meskipun bukan adam...
karna bagiku kaulah adam dalam hidupku.....

Read comments

Cinta Dalam Lingkar hidup

aku melihatmu dari sini.....
kau buat lingkaran
dan rentangkan tangan,
menjaga jarak dengan lingkaran lainnya...
kau menunjukku.....
dan mengajakku masuk kedalam lingkaran yang kau buat...
aku bahagia,.....
aku mengkapus lingkaran milikku dengan kaki,
debu-debu beterbangan disapu angin, dan terbawa jauh...
aku memasuki kehidupanmu....
dan ku tinggalkan debu-debu yang lalu...
aku bahagia....
dan nyaman dengan caramu mencintaiku........
love u always.... my sweety.....

Read comments

DEFINISI PERBANKKAN

PENGERTIAN...

ÒBank”. adalah Lembaga keuangan yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkanya kembali dana tersebut kemasyarakat serta memberikan jasa-jasa lainya. Sedangkan pengertian “Lembaga Keuangan”. adalah setiap perusahaan yang bergerak dibidang keuangan dimana kegiatanya apakah hanya menghimpun dana atau hanya menyalurkan dana atau kedua-duanya.
Ò Menurut UU Perbankan No.10 tahun 1998 : “BANK”.  adalah Badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kemasyarkat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
Kegiatan Bank:

vMenghimpun Dana dari masyarakat

  Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan (bank sebagai tempat menyimpan uang atau berinvestasi)

vMenyalurkan Dana  ke masyarakat

  Bank memberikan pinjaman (kredit) kepada masyarakat yang mengajukan permohonan dan memenuhi syarat.

vJasa-Jasa lainya
  
Arus Perputaran uang dalam Bank:

ÒNasabah/ Masyarakat

ÒMasyarakat yang memiliki kelebihan dana dan menyimpan di bank dalam bentuk Giro, Tabungan atau deposito.Bagi bank dana yang disimpan masyarakat adalah sama artinya dengan beli dana.

ÒNasabah yang menyimpan memperoleh bunga sebagai balas jasa bagi bank konvensional (bank Komersil) dan bagi hasil bagi bank berdasarkan prinsip syariah. Besar kecilnya bunga bank / bagi hasil tergantung dari besar kecilnya dana simpanan.

ÒOleh Bank Dana yang disimpan di Bank disalurkan kembali kemasyarakat yang kekurangan/ membutuhkan dana dalam bentuk kredit/pinjaman

ÒBagi masyarkat yang memperoleh kredit mempunyai kewajiban untuk mengembalikan kebank beserta bunga yang disesuaikan dengan perjanjian antara nasabah dan bank. Khusus bank syariah pengembalian pinjaman disertai dengan bagi hasil.


untuk file lebih lengkap silahkan download disini:

Read comments

RINTISAN USAHA BISNIS SIRUP JAHE LEMON

Kenapa Memilih Produk Dari Jahe Dan Diolah Menjadi Sirup?
Jahe mempunyai khasiat yang begitu banyak untuk kesehatan manusia, namun tidak semua orang menyukai jahe dalam tampilan yang klasik, sehingga kami tertarik untuk membuat satu jenis olahan minuman yang berbahan dasar dari jahe. Harapan kami semoga produk ini bisa diterima konsumen baik orang yang telah menjadi penikmat jahe sejak lama maupun orang yang baru mengenal khasiat jahe dan mencoba untuk menyukainya.
Sekarang ini sirup jahe masih tergolong langka sehingga diharapkan bisa memenuhi kebutuhan konsumen. Sirup jahe yang kami buat agak berbeda dengan sirup jahe yang biasa ditemukan di pasaran. Selain beraroma bunga melati, cita rasa yang dimilikinya pun lain dari biasanya. Akan ada rasa asam buah lemon, manis gula jawa asli dan pedas khas jahe yang terasa jika kita menikmati sirup jahe ini. Sensasi rasa ini yang kami jadikan sebagai pemikat hati konsumen.
A.    BAHAN, ALAT DAN CARA PEMBUATAN SIRUP JAHE
Bahan Yang Digunakan
1 kg Jahe segar, 6 kg gula merah, 10 buah jeruk lemon, sejumput bunga melati, 3000 ml air.
Alat Yang Digunakan
Parut, pisau dapur, telanan, panci, gelas ukur, alat penyaring jahe, kompor gas, gas LPG.
Cara Pembuatan
Bunga melati dihaluskan diambil airnya, jeruk lemon diiris diambil airnya. Gula merah diiris agar mudah mencair. Jahe dibersihkan kemudian diparut dan diambil airnya, semua bahan dicampur kemudian di panaskan diatas api sambil diaduk-aduk hingga mendidih.
Komposisi penyajian : 3sdm untuk 1gelas sedang

untuk lebih lengkapnya silahkan download disini :

Read comments

Biaya tenaga kerja

Definisi tenaga kerja

Tenaga kerja merupakan usaha fisik atau mental yang dikeluarkan karyawan untuk mengolah produk. Biaya tanaga kerja adalah harga yang dibebankan untuk penggunaan tenaga kerja manusia tersebut.
Penggolongan kegiatan dan biaya tenaga kerja
A.     Penggolongan menurut fungsi pokok dalam organisasi perusahaan
Organisasi dalam perusahaan manufaktur dibagi kedalam 3 fungsi pokok produksi,pemasaran,dan administrasi.
Contoh biaya tenaga kerja yang termasuk dalam tiap golongan tersebut.
·         Biaya tenaga kerja produksi : gaji karyawan,biaya kesejahteraan karyawan pabrik,upah lembur karyawan pabrik,upah mandor pabrik,gaji manajer pabrik.
·         Biaya tenaga kerja pemasaran : upah karyawan pemasaran,biaya kesejahteraan karyawan pemasaran,biaya komisi pramuniaga,gaji manajer pemasaran.
·         Biaya tenaga kerja administrasi dan umum : gaji karyawan bagian akuntansi, bagian personalia , bagian secretariat, biaya kesejahteraan karyawan bagian akuntansi, biaya kesejahteraan karyawan bagian personalia, biaya kesejahteraan karyawan bagian secretariat.

Read comments

SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN KAS

Definisi sistem akuntansi penerimaan kas
Penerimaan kas bisa berasal dari berbagai macam sumber yaitu dari penjualan tunai, penjualan aktiva tetap, pinjaman baik dari bank maupun dari wesel, setoran modal baru. Tetapi penerimaan kas perusahaan biasanya berasal dari 2 sumber utama : penerimaan kas dari penjualan tunai dan penerimaan kas dari piutang.
Penerimaan kas adalah kas yang diterima perusahaan baik yang berupa uang tunai maupun surat-surat berharga yang mempunyai sifat dapat segara digunakan, yang berasal dari transaksi perusahaan maupun penjualan tunai, pelunasan piutang, atau transaksi lainnya yang dapat menambah kas perusahaan.  “Sumber pnerimaan kas terbesar suatu perusahaan dagang berasal dari transaksi penjualan tunai” (Mulyadi,2003:455).
Penerimaaan kas bisa terjadi dengan berbagai macam cara seperti lewat pos, pembayaran langsung ke kasir atau pelunasan ke bank. Uang yang diterima bias berbentuk uang tunai, baik logam maupun uang kertas, cek, money order, bank draft, dan lain – lain.
Dalam penyusunan prosedur penerimaan kas perlu dipertimbangkan pentingnya dan frekuensi masing – masing transaksi. Sesudah itu baru merencanakan organisasi dan metode pengelolaan dan pengawasan fisik atau membuat catatan pengelolaan dan pengawasan.
Berdasarkan sisitem pengendalian intern yang baik sistem penerimaan kas mengharuskan:
1.      Penerimaan kas dalam bentuk tunai harus segera disetor ke bank dalam jumlah penuh dengan cara melibatkan pihak lain elain kasir untuk melakukan internal check
2.      Penerimaan kas dalam bentuk penjualan tunai dilakukan melalui transaksi kartu kredit yang melibatkan bank penerbit kartu kredit dalam pencatatan transaksi penerimaan kas.
System penerimaan kas dibagi menjadi tiga prosedur berikut:
1.      Penerimaan kas dari over the counter sale.
2.      Dalam penerimaan kas dari over the counter sales pembeli datang ke perusahaan, melakukan pemilihan barang atau produk yang akan dibeli, melakukan pembayaran ke kasir dan kemudian menerima barang yang dibeli.
3.      Penerimaan kas dari COD sales
4.      Cash on delivery sales (COD sales) adalah transaksi penjualan yang melibatkan kantor pos, perusahaan angkutan umum atau angkutan sendiri dalam penyerahan dan penerimaan kas dari hasil penjualan.
5.      Penerimaan dari credit card sales
6.      Penerimaaan kas dari credit card sales merupakan salah satu cara pembayaran bagi pembeli dan sarana penagihan bagi penjual, yang memberikan kemudahan baik bagi pembeli maupun bagi penjual. Credit card dapat merupakan sarana pembayaran bagi pembeli, baik dalam over the counter sales maupun dalam penjualan yang pengiriman barangnya dilakukan melalui jasa pos atau angkutan umum.

Read comments

“Dua Sisi Kehidupan Seorang Gadis Tomboy”

“gw ingin menjadi diri gw sendiri, menjadi sosok yang gw inginkan, bukan yang orang inginkan”

Aku akan menceritakan kisah hidup seseorang, seseorang yang ku tahu mempunyai dua sisi kehidupan, sebut saja namanya “zi”.

Zi adalah sosok seorang gadis tomboy, badannya tinggi besar dan tegap (seperti postur tubuh seorang pria) bagi beberapa orang dia terlihat bukan sebagai sosok seorang gadis tapi bagi beberapa orang dia lebih terlihat sebagai sosok seorang pemuda yang baik,yang menyayangi keluarga dan teman-temannya walaupun dia selalu menderita karenanya….., zi adalah anak kedua dari 2 bersaudara dalam keluarganya, keluarga yang boleh dibilang berpenghasilan sedang, bahkan terkadang kekurangan. Keluarga zi dan lingkungannya adalah keluarga yg boleh dibilang cukup religius, ada pepatah “rumahkau adalah istanaku” tapi pepatah ini tidak berlaku bagi sosok seorang zi, di rumah maupun lingkungannya zi dipaksa agar selalu menjadi apa yang mereka inginkan,bukan yang dia inginkan, dia selalu dipaksa menuruti kedua orang tuanya disuruh ini….disuruh itu… harus begini,… harus begitu…. Tidak boleh ini…tidak boleh itu……, semuanya dia paksa untuk menuruti semua keinginan mereka, walaupun dirinya sendiri sakit dan terluka karenya, dia selalu tersenyum walau dalam hati menangis, semua itu dia lakukan hanya untuk menyenangkan keluarganya dan menjaga nama baik keluarga.

Read comments

SAMPLING AUDIT DALAM PENGUJIAN SUBSTANTIF


KONSEP DASAR
Sifat dan Tujuan
Sampling audit adalah penerapan prosedur audit yang kurang dari 100% pada item-item dalam populasi, seperti saldo akun atau kelompok transaksi, yang bertujuan untuk mengevaluasi beberapa karakteristik populasi tersebut. Rencana sampling untuk pengujian substantif dapat dirancang untuk :
  1. Memperoleh bukti bahwa saldo akun tidak mengandung salah saji yang material
  2. Membuat estimasi independen mengenai jumlah tertentu
Ketidakpastian, Risiko-risiko Sampling, dan Risiko Audit
Auditor dibenarkan untuk menerima beberapa ketidakpastian dalam pengujian substantif jika biaya dan waktu yang dibutuhkan untuk pengujian 100% atas item dalam populasi, menurut pertimbangannya, lebih besar daripada konsekuensi kemungkinan kesalahan pendapat karena hanya menguji sampel data.
Sampling audit dalam pengujian substantif ditunjukkan baik untuk risiko sampling dan risiko nonsampling. Risiko sampling yang berkaitan dengan pengujian substantif adalah :
  1. Risiko kesalahan penerimaan, yaitu risiko bahwa sampel yang mendukung kesimpulan bahwa saldo akun yang dicatat tidak salah saji secara material ketika sebenarnya saldo akun tersebut salah saji secara material
  2. Risiko kesalahan penolakan, yaitu risiko bahwa sampel yang mendukung kesimpulan bahwa akun yang dicatat adalah salah saji material ketika sebenarnya saldo akun tersebut tidak salah saji secara material
Risiko kesalahan penerimaan dalam sampling audit berhubungan dengan risiko deteksi yang berkaitan dengan pengujian substantif terinsi yang spesifik yang diterapkan pada pemilihan item sampel. Risiko kesalahan penerimaan dapat ditentukan secara kuantitatif dengan menggunakan model risiko audit dan pemecahan untuk TD sebagai berikut :
       TD =            AR
          IR X CR X AP
Pendekatan-pendekatan Sampling Statistik
Dua pendekatan sampling statistik berikut dapat digunakan oleh auditor dalam pengujian substantif :
  1. Sampling PPS
  2. Sampling variabel klasik
Perbedaan utama antara kedua pendekatan tersebut adalah bahwa sampling PSS didasarkan pada teori sampling atribut, sedangkan sampling variabel klasik didasarkan pada teori distribusi normal. Setiap pendekatan bermanfaat dalam memperoleh bukti yang cukup sesuai standar pekerjaan lapangan yang ketiga.

Read comments

SISTEM PENGENDALIAN INTERN (SPI)


Secara umum, Pengendalian Intern merupakan bagian dari masing-masing sistem yang dipergunakan sebagai prosedur dan pedoman pelaksanaan operasional perusahaan atau organisasi tertentu. Sedangkan Sistem Pengendalian Intern merupakan kumpulan dari pengendalian intern yang terintegrasi, berhubungan dan saling mendukung satu dengan yang lainnya.
Di lingkungan perusahaan, pengendalian intern didifinisikan sebagai suatu proses yang diberlakukan oleh pimpinan (dewan direksi) dan management secara keseluruhan, dirancang untuk memberi suatu keyakinan akan tercapainya tujuan perusahaan yang secara umum dibagi kedalam tiga kategori, yaitu :
a)      Ke-efektif-an dan efisiensi operasional perusahaan
b)      Pelaporan Keuangan yang handal
c)      Kepatuhan terhadap prosedur dan peraturan yang diberlakukan

Suatu pengendalian intern bisa dikatakan efektif apabila ketiga kategori tujuan perusahaan tersebut dapat dicapai, yaitu dengan kondisi :
a)      Direksi dan manajemen mendapat pemahan akan arah pencapain tujuan perusahaan, dengan, meliputi pencapaian tujuan atau target perusahaan, termasuk juga kinerja, tingkat profitabilitas, dan keamanan sumberdaya (asset) perusahaan.
b)      Laporan Kuangan yang dipublikasikan adalah handal dan dapat dipercaya, yang meliputi laporan segmen maupun interim.
c)      Prosedur dan peraturan yang telah ditetapkan oleh perusahaan sudah taati dan dipatuhi dengan semestinya.

Struktur Pengendalian Intern
Sruktur pengendalian intern terdiri dari 5 (lima) komponen, yaitu :
(1). Lingkungan Pengendalian
Merupakan dasar dari komponen pengendalian yang lain yang secara umum dapat memberikan acuan disiplin. Meliputi : Integritas, Nilai Etika, Kompetensi personil perusahaan, Falsafah Manajemen dan gaya operasional, cara manajmene di dalam mendelegasikan tugas dan tanggung jawab, mengatur dan mengembangkan personil, serta, arahan yang diberikan oleh dewan direksi.
(2). Penilaian Resiko
Identifikasi dan analisa atas resiko yang relevan terhadap pencapaian tujuan yaitu mengenai penentuan “bagaimana resiko dinilai untuk kemudian dikelola”. Komponen ini hendaknya mengidentifikasi resiko baik internal maupun eksternal untuk kemudian dinilai. Sebelum melakukan penilain resiko, tujuan atau target hendaknya ditentukan terlebih dahulu dan dikaitkan sesuai dengan level-levelnya.
(3). Aktivitas Pengendalian
Kebijakan dan prosedur yang dapat membantu mengarahkan manajemen hendaknya dilaksanakan. Aktivitas pengendalian hendaknya dilaksanakan dengan menembus semua level dan semua fungsi yang ada di perusahaan. Meliputi : aktifitas-aktifitas persetujuan, kewenangan, verifikasi, rekonsiliasi, inspeksi atas kinerja operasional, keamanan sumberdaya (aset), pemisahan tugas dan tanggung jawab.
(4). Informasi dan Komunikasi
Menampung kebutuhan perusahaan di dalam mengidentifikasi, mengambil, dan mengkomukasikan informasi - informasi kepada pihak yang tepat agar mereka mampu melaksanakan tanggung jawab mereka. Di dalam perusahaan (organisasi), Sistem informasi merupakan kunci dari komponen pengendalian ini. Informasi internal maupun kejadian eksternal, aktifitas, dan kondisi maupun prasyarat hendaknya dikomunikasikan agar manajemen memperoleh informasi mengenai keputusan-keputusan bisnis yang harus diambil, dan untuk tujuan pelaporan eksternal.
(5). Pengawasan
Pengendalian intern seharusnya diawasi oleh manajemen dan personil di dalam perusahaan. Ini merupakan kerangka kerja yang diasosiasikan dengan fungsi internal audit di dalam perusahaan (organisasi), juga dipandang sebagai pengawasan seperti aktifitas umum manajemen dan aktivitas supervise. Adalah penting bahwa defisiensi pengendalian intern hendaknya dilaporkan ke atas. Dan pemborosan yang serius seharusnya dilaporkan kepada manajemen puncak dan dewan direksi.

Kelima komponen ini terkait satu dengan yang lainnya, sehingga dapat memberikan kinerja sistem yang terintegrasi yang dapat merespon perubahan kondisi secara dinamis. Sistem Pengendalian Internal terjalin dengan aktifitas opersional perusahaan, dana akan lebih efektif apabila pengendalian dibangun ke dalam infrastruktur perusahaan, untuk kemudian menjadi bagian yang paling esensial dari perusahaan (organisasi).

Istilah-istilah penting dalam Pengendalian Intern
a)      Kondisi Terlaporkan (Reportable Condition)
Istilah lainnya adalah Defisiensi Signifikan, kedua istilah ini dipergunakan dalam mendefinisikan suatu kondisi yang defisiensi secara signifikan di dalam rancangan atau operasional atas pengendalian intern yang mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam melakukan pencatatan, proses, mengkompilasi dan melaporkan data keuangan yang konsisten dengan asersi manajemen di dalam laporan keuangan perusahaan. Defisiensi signifikan yang luas dapat mengakibatkan Kelemahan Material (Material Weakness).
b)      Kelemahan Material (Material Weakness)
Didefinisikan sebagai kondisi yang terlaporkan dimana rancangan atau opersional dari salah satu atau lebih pengendalian intern-nya tidak mampu mengurangi atau menurunkan suatu resiko ringan atau salah penyajian yang disebabkan oleh kesalahan atau penggelapan yang jumlahnya relatif material kaitannya dengan laporan keuangan yang jika di audit akan dapat ditemukan, akan tetapi tidak terdeteksi dalam periode yang sama oleh pegawai dalam pelaksanaan pekerjaan secara normal.
c)      Kompensasi Pengendalian (Compensating Control)
Ada beberapa perusahaan yang karena skala usahanya memang termasuk kecil, mengakibatkan perusahaan tidak memungkinkan untuk melaksanakan pengendalian intern yang sederhana sekalipun (misalnya : pemisihan tugas atau fungsi). Adalah penting bagi manajemen untuk melakukan kompensasi terhadap bagian yang pengendaliannnya lemah atau tidak dapat berjalan untuk suatu kurun waktu tertentu. Dalam hal internal manajemen telah melakukan kompensasi untuk menutupi kelemahan pengendalian tersebut, internal auditor seharusnya tidak melaporkan kelemahan tersebut sebagai material weakness, bahkan reportable condition sekalipun, hendaknya disesuaikan dengan sekala perusahaan.
d)      Keterbatasan Sistem Pengendalian Intern
Penting untuk dipahami bahwa : Sistem Pengendalian Intern yang efektif tidak memberikan jaminan absolut akan tercapainya tujuan perusahaan. Secara sederhananya dapat dikatakan bahwa sistem pengendalian yang handal tidak bisa mengubah manajer yang buruk menjadi bagus. Akan tetapi Sistem Pengendalian Intern yang handal dan efektif dapat memberikan informasi yang tepat bagi manajer maupun dewan direksi yang bagus untuk mengambil keputusan maupun kebijakan yang tepat untuk pencapaian tujuan perusahaan yang lebih efektif pula.

Sistem pengendalian intern yang efektif bukan merupakan jaminan akan kesuksesan bahkan kelangsungan hidup perusahaan sekalipun.
Sistem pengendalian intern berfungsi sebagai pengatur sumberdaya yang telah ada untuk dapat difungsikan secara maksimal guna memperoleh pengembalian (gains) yang maksimal pula dengan pendekatan perancangan yang menggunakan asas cost-benefit.
Suatu sistem handal macam apapun selalu memiliki celah kelemahan. Sistem pengendalian intern pun bisa dimanfaatkan oleh personil tertentu untuk kepentingan pribadinya dengan mengeksploitasi kelemahannya.


Pihak-pihak Yang Bertanggungjawab Terhadap Sistem Pengendalian Intern
Semua pihak di dalam perusahaan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan sistem pengendalian intern. Namun demikian, secara struktural pihak-pihak yang bertanggung jawab dan terlibat langsung dalam perancangan dan pengawasan Sistem Pengendalian Intern meliputi:
  • Chief Executive Officer (CEO)
  • Chief Financial Officer (CFO)
  • Controller / Director Of Accounting & Financial
  • Internal Audit Comitee

Tujuan Sistem Pengendalian Intern

Alasan perusahaan untuk menerapkan sistem pengendalian intern adalah untuk membantu pimpinan agar perusahaan dapat mencapai tujuan dengan efisien. Tujuan pengendalian intern adalah untuk  memberikan keyakinan memadai dalam pencapaian tiga golongan tujuan:  keandalan informasi keuangan, kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku, efektifitas dan efisiensi operasi.
Tujuan tersebut dirinci lebih lanjut sebagai berikut:
a.      Penggunaan kekayaan perusahaan hanya melalui sistem otorisasi yang telah ditetapkan:
1)      Pembatasan akses langsung terhadap karyawan
2)      Pembatasan akses tidak langsung terhadap karyawan
b.       Pertanggungjawaban kekayaan perusahaan yang dicatat dibandingkan  dengan kekayaan yang sesungguhnya ada:
1)      Pembandingan secara periodik antara catatan akuntansi dengan  kekayaan yang sesungguhnya ada
2)      Rekonsiliasi antara catatan akuntansi yang diselenggarakan
c.       Pelaksanaan transaksi melalui sistem otorisasi yang telah ditetapkan:
1)      Pemberian otorisasi oleh pejabat yang berwenang
2)      Pelaksanaan transaksi sesuai dengan otorisasi yang diberikan oleh  pejabat yang berwenang
d.      Pencatatan transaksi yang terjadi dalam catatan akuntansi:
1)      Pencatatan semua transaksi yang terjadi
2)      Transaksi yang dicatat adalah benar-benar terjadi
3)      Transaksi dicatat dalam jumlah yang benar
4)      Transaksi dicatat dalam periode akuntansi yang seharusnya
5)      Transaksi dicatat dengan penggolongan yang seharusnya
6)      Transaksi dicatat dan diringkas dengan teliti

Read comments

Bab 6 Mencari Sumber Pendanaan dan Investasi


Ada berbagai cara mencari sumber dana untuk usaha. Mulai dari koperasi simpan pinjam sampai dengan rumah gadai. Selain itu kredit usaha yang ditawarkan oleh bank – bank pun semakin hari kian menggoda.
Berikut ini akan dibahas secara singkat mengenai sumber – sumber dana yang bisa menyediakan modal untuk usaha.
1.      Dana Pribadi
Berasal dari tabungan pribadi atau deposito, menjual barang – barang berharga dan sebagainya. Kelebihan dari dana ini adalah merupakan dana yang paling murah karena tidak dikenakan beban bunga. Kekurangannya ialah jumlah yang terbatas.
2.      Dana dari sistem gadai
Dapet diperoleh dengan menggadaikan barang maupun surat berharga ke lembaga formal maupun non-formal, misalkan rumah gadai. Prosedur untuk mendapatkan dana ini relatif sederhana, keterbatasannya ada pada jumlahnya yang biasanya terbatas dan juga jangka waktu pinjaman yang relatif pendek.
3.      Pinjaman kepada lembaga non-formal
Dana didapatkan dari  pinjaman arisan keluarga atau kelompok pertemanan ataupun meminjam dari rentenir. Caranya sederhana namun jangka waktu pinjaman juga relatif pendek.
4.      Bermitra / berpartner
Mendapatkan pendanaan dengan mengundang investor untuk memodali usaha, atau pendanaan dari lemabaga pengembangan kemitraan. Dana juga bisa diperoleh melalui usaha modal ventura. Dana semacam ini tergolong murah karena tidak ada beban bunga dan kemungkinan perusahaan tumbuh lebih cepat sangat besar. Kekurangannya adalah proses mendapatkannya sangat lama sehingga tidak dapat diandalkan untuk keperluan dana yang sangat mendesak
5.      Hibah
Mendapatkan dana dari perusahaan atau lembaga yang mempunyai program pengembangan kewirausahaan. Dana jenis ini tergolong sangat murah tetapi persaingan untuk memperolehnya sangat ketat.
6.      Pinjaman ke lembaga non-bank
Jenis pinjaman ini antara lain pinjaman ke komperasi simpan pinjam atau BPR, pinjaman ke lembaga pembiayaan maupun leasing. Prosedurnya relatif lebih mudah dibandingkan dengan dengan lembaga perbankan. Nilai pinjaman juga bisa dinegosiasikan demikian juga dengan jangka waktu pinjamannya. Kekurangannya terkadang suku bunga yang ditawarkan lebih tinggi. Bila ingin meminjam di koperasi, peminjam harus menjadi anggota terlebih dahulu.
7.      Pinjaman ke bank
Dana didapatkan dengan meminjam langsung ke bank. Kendala terbesar adalah pada prosedur dan persyaratan yang harus dipenuhi oleh pemohon kredit. Pinjaman ini relatif aman karena perjanjiannya jelas dan juga ada pengawasan dari pihak bank. Jumlah pinjaman relatif besar bila dibandingkan dengan sumber pendanaan lainnya.
8.      Pasar modal
Menerbitkan surat hutang dan ditawarkan ke publik melalui pasar modal. Untuk kebutuhan dana yang sangat besar maka pinjaman ini bisa menjadi salah satu pilihan yang tepat. Namun banyak syarat dan prosedur yang harus terpenuhi terlebih dahulu sebelum pemohon dana layak menerbitkan surat utang ke publik. Selain itu juga perusahaan wajib menampilkan laporan keuangan setiap periode.
(Himawan Hartono)

Selain itu masih terdapat sumber pendanaan yang lainnya,yaitu  Sumber Pembiayaan Jangka Panjang dan Pembiayaan Saham Biasa, pendanaan ini merupakan pendanaan yang didasarkan pada pecking order theory, urutan pendanaan untuk meningkatkan nilai perusahaan dilakukan berdasarkan pendanaan yang memiliki risiko lebih kecil yaitu pertama laba ditahan, diikuti dengan hutang, dan yang terakhir ekuitas baru  Myers (1984).

Read comments