Tips Kehamilan Trimester Pertama

Mendapat kehamilan merupakan anugerah yang tak terkira dari Maha Kuasa. Gambaran buah hati yang lucu segera akan terwujud, serasa lengkap sebuah keluarga dengan kehadiran buah hati. Namun, bukan hanya bayangan kebahagiaan saja, menjalani kehamilan yang sehat merupakan suatu hal yang perlu diperhatikan dan dilakukan oleh para ibu hamil. Kehamilan membutuhkan kewaspadaan dan penjagaan untuk menghindarkan hal-hal yang tidak diinginkan. Oleh karena itu diperlukan kiat-kiat untuk menjaga agar kehamilan yang sedang dijalani tetap berlangsung sehat. Berikut tips-tips yang dapat dilakukan oleh ibu hamil pada saat kehamilan trimester pertama
• Carilah informasi sebanyak-banyaknya tentang bagaimana caranya menjalani kehamilan yang sehat baik melalui buku, media kabar, televisi, internet, dll.
• Mulailah dan segera membiasakan diri mengenakan baju-baju yang longgar, meskipun perut belum kelihatan membesar.
• Pada trimester pertama, ibu hamil sering mengalami mual dan muntah yang salah satunya dapat menyebabkan dehidrasi, oleh karena itu perbanyaklah ibu hamil minum air putih atau jus buah di luar jadwal makan.
• Makanlah jenis makanan yang mudah dicerna seperti nasi, jagung, kentang, ubi, dll
• Hindarkan makanan yang mengandung kadar lemak tinggi atau berminyak seperti hidangan bersantan, gorengan atau daging berlemak.
• Hindari aneka macam bau-bauan yang menyengat atau tidak disukai, hal ini untuk menghindarkan ibu hamil dari rasa mual dan muntah.
• Biasakan menyikat gigi setelah ibu hamil makan atau setelah mengalami muntah.
• Untuk menghindarkan rasa mual dan pusing lainnya, usahakan secara perlahan-lahan ketika ibu hamil hendak bangun dari tidur atau berbaring, jangan dilakukan secara sekaligus dan spontan
• Ada baiknya ibu hamil makan dalam porsi kecil namun sering, hal ini juga untuk menghindarkan ibu hamil mengalami mual dan muntah
• Sediakanlah selalu minuman dan makanan kecil yang mengandung kadar garam rendah di dekat kamar tidur, hal ini dilakukan agar stelah makan makanan tersebut, ibu hamil terhindar dari rasa mual dan muntah pada saat akan beraktivitas. Makanan kecil yang dapat disajikan antara lain seperti biskuit, roti gandum, atau buah-buahan.
• Bergabunglah atau carilah teman yang juga sedang mengalami kehamilan, atau bergabung di komunitas-komunitas ibu hamil seperti di Bidanku.com Community, agar dapat saling bertukar pikiran dan pengalaman.
• Makanlah cemilan di pagi hari sebelum bangkit dari tempat tidur.
• Minumlah susu hangat bila ibu hamil mengalami insomnia atau kesulitan tidur.
• Bila ibu hamil mengalami sembelit, minumlah air putih minimal 12 gelas sehari.
• Jika ibu hamil merasa sakit di bagian bawah perut dan terlihat adanya flek darah, khususnya setelah kehamilan usia > 4 minggu, segera hubungi dokter.






Tips Kehamilan Trimester Kedua
Pada kehamilan trimester kedua, perkembangan janin membentuk beberapa bagian tubuh seperti kaki dan pergelangan kaki, tidak jarang membengkak akibat adanya timbunan cairan. Kondisi ini bila disertai adanya gangguan aliran darah dapat menimbulkan wasir dan varises. Oleh karenanya sangat dianjurkan untuk memeriksakan diri ke dokter apabila gejalan-gejala seperti itu sudah mulai timbul.

Selain itu karena meningkatnya hormon kehamilan pada trimester kedua, kadang timbul gangguan pencernaan dan sulit buang air besar. Solusinya cukup mudah, ibu hamil sebaiknya memperbanyak konsumsi sayur-sayuran, buah-buahan serta air putih. Tips lain yang baiknya dilakukan oleh ibu hamil ketika kehamilannya menginjak kehamilan trimester kedua ialah:
• Jangan mengambil barang dengan cara membungkuk. Ambillah barang dengan cara berjongkok agar janin tidak tertekan.
• Hindari aktivitas yang berat, seperti mengangkat beban berat, menarik secara berlebihan, mendorong berat, memanjat, jogging dalam waktu lama.
• Jangan melakukan perubahan aktivitas secara mendadak, misal memutar tubuh dengan cepat atau meloncat-loncat, karena akan membahayakan janin dan ibu hamil akan mengalami kram otot.
• Perbanyaklah istirahat karena beberapa organ vital di dalam tubuh ibu hamil seperti jantung, hati, ginjal, dan paru-paru bekerja lebih keras
• Mulailah merawat payudara agar produksi ASI berlimpah. Selalu bersihkan puting susu dan pijit-pijitlah daerah sekitar payudara dengan baby oil atau krim khusus payudara agar pembengkakan atau peradangan saat menyusui bayi dapat dihindari.
• Gunakan Bra yang mampu menyangga payudara dengan nyaman, menyerap keringat, dan tidak menimbulkan rasa sakit.
• Biasakan mandi dengan air hangat agar otot-oto rileks dan ibu hamil dapat cepat tertidur atau beristirahat.
• Bila ibu hamil hendak beristirahat, duduk aatu tidur, sebaiknya posisi kaki lebih tinggi dibanding tubuh agar peredaran darah dalam tubuh tidak hanya mengumpul di daerah kaki sehingga pembengkakan atau varises dapat terhindarkan.
• Gunakan sepatu bertumit datar.
• Hindari makanan yang digoreng atau pedas.
• Perhatikan posisi tidur ibu hamil. Sebaiknya posisi tidur ibu hamil tidur dengan posisi miring ke sebelah kiri dengan posisi kedua kadi diganjal dengan bantal atau guling.
• Perhatikan sikap tubuh. sikap tubuh calon ibu saat berdiri, berjalan, duduk, dan tidur yang baik adalah tidak condong ke belakang karena dapat menyebabkan tulan punggu melengkung sehingga tulang belakang sakit
• Sebaiknya ibu hamil makan dengan porsi kecil namun lebih sering
• jangan tidur setelah makan, karena menyebabkan lambung menjagi panas sehingga daya kejrla lambung menurun dalam menyerap makanan
• Sebaiknya ibu hamil jangan berdiri terlalu lam (> 1 jam) karena dikhawatirkan mengalami pembengkakan yang cukup signifikan di daerah kakai atau pingsan mendadak.
• Selalu berpikir positif selama menjalani masa-masa kehamilan dan hindari depresi atau stress.











Tips Kehamilan Trimester Ketiga
Kehamilan trimester ketiga merupakan saat-saat yang paling mendebarkan bagi ibu hamil, terutama menjelang mendekatinya proses persalinan. Gambaran persalinan, lahirnya buah hati yang telah dikandung selama 9 bulan semakin dekat. Ibu hamil menanggapi kondisi ini berbeda-beda, ada yang ingin segera melahirkan, bingung, perasaan menjadi tak tentu, bahkan ada yang ketakutan dan panik menjelang mendekatnya proses persalinan, khususnya bagi ibu hamil dengan anak pertama.
Berikut tips yang dapat dilakukan ibu hamil ketika kehamilannya menjelang kehamilan trimester ketiga dan tips menghadapi proses persalinan:
• Jangan terlalu banyak makanan berkadar garam tinggi karena dapat menyebabkan kejang-jekang di kaki akibat penumpukan garam yang menyumbat aliran darah di darerah kaki.
• Jika tidur, sebaiknya ambilah posisi menyamping, terutama menyamping ke sebelah kiri. Hal ini membantu dalam melancarkan peredaran darah ibu hamil
• Lakukan olahraga seperti berolah raga atau berenang untuk menghindari kram-kram.
• Hindari ibu hamil mengalami perubahan suhu tubuh yang terlalu drastis. Pada masa ini pembuluh darah ibu hamil berada pada titik kepekaan yang berlebihan sehingga menjadi sensitif. Kondisi ini dapat membuat ibu hamil menjadi cepat lelah.
• Jika terasa ingin selalu buang air kecil, jangan pernah menahannya, karena hal ini dapat menyebabkan infeksi pada saluran kandung kemih.
• Ibu hamil lebih baik melakukan aromaterapi atau relaksasi agar jiwa dan perasaan ibu hamil tenang menghadapi persalinan
• Perbanyaklah istirahat untuk menyimpan energi menjelang persalinan.
• Lakukanlah pijatan-pijatan ringan dan lembut di seputar kaki. Pijat menggunakan ibu jari setipa malam

Tips Menjelang Persalinan
• Mulailah melakukan persiapan mental dan fisik guna menghadapi proses persalinan. Persiapan ini sangat penting, terutama bagi calon ibu yang akan melahirkan untuk pertama kalinya dan ingin melahirkan secara normal. Dengan kesiapan mental, calon ibu dipastikan memapu melewati persalinan dengan rileks dan penuh pemahaman akan apa dan mengapa hal tersebut harus terjadi.
• Bersiaplah mengalami kontraksi pada hari-hari menjelang persalinan.
• jangan panik bila ibu hamil mengalami kontraksi dini yang berlangsung beberapa menit lalu mereda atau menghilang. Namun jika kontraksi ini disertai dengan keluarnya cairan, baik cairan bening maupun darah, segeralah menghubungi dokter atau bidan atau segera pergi ke rumah sakit
• Jangan panik jika tiba-tiba air ketuban pecah saat ibu hamil sedang berdiri, karena jalan lahir akan otomatis tertutup oleh berat badan bayi. Segeralah hubungi dokter atau bidan atau pergi ke rumah sakit.








Ketahuilah Perubahan-Perubahan Pada Tubuh Pasca Melahirkan
Pasca melahirkan banyak terjadi perubahan yang cukup drastis pada tubuh seorang wanita. Yang jelas tentunya adalah perut yang semula mengembang cukup besar kini tampak mulai mengecil. Namun banyak juga wanita merasa tubuhnya masih serasa seperti hamil meskipun sudah melahirkan, ya memang butuh banyak waktu yang diperlukan tubuh untuk kembali menyesuaikan bentuk tubuhnya ke kondisi semula, dan perlu diingat bahwa 9 bulan kehamilan adalah waktu yang cukup lama, sehingga perlu beberapa bulan sejak melahirkan bagi tubuh untuk kembali ke bentuk semula.
Pada awa-awal pasca melahirkan kondisi rahim masih tetap membesar selama beberapa minggu. Kondisi otot perut dan kulit masih teregang bersama otot pelvis dan semuanya membutuhkan waktu yang agar kembali pada kondisi semula. Dalam hal ini diperlukan olah raga postnatal kira-kira seminggu pasca melahirkan guna menguatkan otot-otot dan mengembalikan ke bentuk semula. Selain itu menyusui juga dapat membantu mempercepat pemulihan kondisi tubuh, karena menyusui menyebabkan rahim berkontraksi dan mempercepat kembalinya ke ukuran normal.
Pada hari pertama atau kedua pasca melahirkan, anda akan sering buang air kecil hal ini dikarenakan tubuh membuang cairan ekstra yang tersimpan selama sembilan bulan terakhir. Namun di sisi lain, terjadi peningkatan keluarnya keringat dan rasa haus, kondisi ini terjadi ketika tubuh sedang bekerja keras dalam memproduksi air susu. Oleh karena itu sangatlah penting bagi wanita yang baru saja melahirkan untuk memperbanyak minum cairan guna menggantikan cairan yang hilang tersebut.
Pasca melahirkan payudara akan terasa lebih penuh, lebih hangat, lebih berat dan lebih lunak hal ini dikarenakan terisinya payudara oleh air susu yang dipersiapkan guna menyusui. Rasa berat dan panas pada payudara biasanya mereda setelah didapat jadwal menyusui yang teratur
Melahirkan kemudian mengurus bayi dan perubahan besar pada tubuh dapat membuat seorang wanita merasa sangat letih. Keperluan tubuh akan kesempatan beristirahat baik secara fisik dan emosional sangat dibutuhkan. Selain itu perubahan yang sifatnya hormonal dapat menyebabkan wanita yang habis melahirkan merasa jiwanya tertekan.
Perubahan Emosional
Pada minggu-minggu pertama pasca melahirkan, 70% hingga 80% wanita mengalami suatu tingkat perubahan emosional yang biasa disebut “baby blues” atau dengan kata lain rasa sedih pasca melahirkan. Baby Blues disebabkan oleh perpaduan antara keletihan, kegelisahan dan perubahan tingkat hormon pada tubuh wanita pasca melahirkan. Gejala baby blues dapat terlihat ketika seorang wanita yang habis melahirkan sering merasa sedih dan menangis, kurangnya rasa keibuan yang muncul, sering gelisah dan resah serta seringnya dihantui ketakutan akan tanggung jawab yang harus dipikul terhadap bayi yang baru saja dilahirkan. Rasa cemas akan kekhawatiran tidak mampunya dirinya menjadi seorang ibu yang baik bagi anaknya, khawatir akan masa depan anaknya juga merupakan pertanda seorang wanita mengalami baby blues.
Semua perasaan tersebut adalah wajar, walapun kadang serasa menakutkan, namun perasaan tersebut hanyalah sementara dan akan menghilang dengan sendirinya. Perbanyaklah istirahat dan carilah dukungan khususnya dari suami anda tentang kondisi ini. Jangan biarkan perasaan di atas terus dibiarkan berlarut-larut, jika hal ini dibiarkan maka seorang wanita akan masuk ke dalam tahap depresi berikutnya yang disebut depresi postpartum. Jika kondisi ini terjadi, maka penanganan haruslah dilakukan oleh psikiater dan ahli psikologi.




Tips Nyaman Saat Proses Persalinan
Tidak dipungkiri, Persalinan merupakan tugas berat yang harus dilakukan oleh seorang ibu hamil. Diperlukan segenap tenaga dan pikiran untuk melaksanakannya. Rasa sakit, rasa lelah, tegang, dan hal lainnya membayangi proses persalinan yang dihadapi. Banyak ibu hamil merasakan bahwa persalinan merupakan proses yang cukup menakutkan untuk dilalui, namun ada juga ibu hamil yang mengatakan bahwa proses melahirkan adalah merupakan kodrat wanita yang mudah untuk dilalui.
Mudah atau sulitnya suatu proses persalinan tergantung oleh banyak faktor, salah satunya adalah ibu hamil cukup pengetahuan untuk menghadapi persalinan, kesehatan yang cukup baik, dan dukungan yang cukup dari berbagai pihak, serta adanya perasaan nyaman saat melahirkan. Dalam artikel ini kami mencoba memberikan beberapa tips yang dapat dilakukan oleh ibu hamil yang dapat membantu memberikan rasa nyaman pada saat akan menjalani proses persalinan.
Mengatur Posisi
Carilah posisi yang paling nyaman sesuai dengan waktunya dan perhatikan perbedaan tentang cara ibu hamil mengatasi nyeri persalinan. Pada tahap awal, ketika kontraksi relatif masih ringan usahakan untuk berjalan, duduk, bergoyang atau berendam. Dengan meningkatnya kontraksi, duduk, bergoyang (di kursi goyang) atau berbaring kerap kali merupakan hal paling nyaman. Rasa nyeri yang paling berat adalah pada punggung (sakit punggung), dan ini sering bisa diredakan dengan duduk tegak, dengan lengan memeluk pendamping, atau dengan mengambil posisi merangkak. Posisi perlu dirubah-rubah selama proses persalinan, hal ini baik untuk memperbaiki peredaran darah dan membantu pencegahan kelelahan otot.
Titik Pusat Perhatian
Bawalah sesuatu dari rumah sebagai titik pusat perhatian secara visual selama kontraksi. Foto atau gambar yang membuat pikiran menjadi tenang merupakan pilihan yang baik. Sering kali sangat besar manfaatnya mendengarkan musik dengan lagu-lagu kesayangan anda. Banyak ibu hamil tidak menggunakan titik pusat perhatian, lebih suka memejamkan mata atau memusatkan perhatian pada penolong persalinan. Tetapi anda mungkin akan mendapat rasa nyeri berkurang ketika anda mengalihkan perhatian ke titik pusat perhatian, maka pilihlah salah satu untuk menyertai anda dalam proses persalinan.
Kompres
Pada awal persalinan kehangatan terasa lebih nyaman pada otot yang bekerja keras. Gunakanlah waslap yang dicelupkan dalam air hangat dan letakkan pada punggung, leher, atau perut. Kemudian setelah mulai kontraksi pada tahap transisi atau ketika mengedan membuat ibu hamil merasa kepanasan, lakukan kompres dingin pada dahi dan perut akan terasa menyejukan . Kompres ini harus sering diganti
Pijatan
Pijatan pada otot kerap kali akan sangat efektif dalam proses persalinan. Ini terutama sangat membantu dalam mengurangi sakit punggung dan membantu otot untuk relaksasi dari ketegangan pada akhir kontraksi. Karena pijatan hanya baik kalau terasa enak dan nyaman, maka ibu hamil dan pendampingnya perlu berkomunikasi mengenai bagian mana yang terasa nyaman kalau dipijat dan mana yang tidak. Tapi ada juga beberapa ibu hamil dalam proses persalinan ada yang sama sekali tidak mau disentuh, namun meskipun demikian mereka masih memerlukan dukungan emosional.
Sering sekali ibu hamil sangat menderita oleh nyeri persalinan di daerah punggung bagian bawah. Kalau hal ini terjadi tekanan yang kuat dan tetap terasa paling enak diberikan dengan ibu jari atau pangkal telapak tangan di tengah di atas pantat.


Usapan atau Sentuhan
Banyak ibu hamil dalam proses persalinan merasa berkurang rasa nyerinya karena sapuan lembut pada perut selama kontraksi. Hal ini bisa dilakukan sendiri oleh ibu hamil sendiri atau pendampingnya. Gunakanlah satu atau dua tangan, kemudian sapulah permukaan perut dengan ujung jari secara lembut. Pergerakannya melingkari di sekeliling pusar.
Menjaga Mulut Tetap Basah
Ketika proses persalinan berlangsung, mulut dan bibir akan terasa kering karena nafas yang berat selama kontraksi. Es batu atau minuman segar bisa membantu menyejukkan mulut dan memberikan sedikit gula guna menambah energi.
Tahapan Proses Persalinan
Persalinan merupakan hal yang paling ditunggu-tunggu oleh para ibu hamil, sebuah waktu yang menyenangkan namun di sisi lain merupakan hal yang paling mendebarkan. Persalinan terasa akan menyenangkan karena si kecil yang selama sembilan bulan bersembunyi di dalam perut anda akan muncul terlahir ke dunia. Di sisi lain persalinan juga menjadi mendebarkan khususnya bagi calon ibu baru, dimana terbayang proses persalinan yang menyakitkan, mengeluarkan energi yang begitu banyak, dan sebuah perjuangan yang cukup melelahkan.
Ada baiknya para calon ibu mengetahui proses atau tahapan persalinan seperti apa, sehingga para calon ibu dapat mempersiapkan segala halnya guna menghadapi proses persalinan ini. Proses persalinan terbagi ke dalam beberapa tahap, yaitu :
kala I; Tahap Pembukaan
In partu (partus mulai) ditandai dengan lendir bercampur darah, karena serviks mulai membuka dan mendatar. Darah berasal dari pecahnya pembuluh darah kapiler sekitar karnalis servikalis karena pergeseran ketika serviks mendatar dan terbuka. Pada kala ini terbagi atas dua fase yaitu:
Fase Laten: dimana pembukaan serviks berlangsung lambat, sampai pembukaan 3 cm
Fase aktif: yang terbagi atas 3 subfase yaitu akselerasi, steady dan deselerasi
Kala I adalah tahap terlama, berlangsung 12-14 jam untuk kehamilan pertama dan 6-10 jam untuk kehamilan berikutnya. Pada tahap ini mulut rahim akan menjadi tipis dan terbuka karena adanya kontraksi rahim secara berkala untuk mendorong bayi ke jalan lahir. Pada setiap kontraksi rahim, bayi akan semakin terdorong ke bawah sehingga menyebabkan pembukaan jalan lahir. Kala I persalinan di sebut lengkap ketika pembukaan jalan lahir menjadi 10 cm, yang berarti pembukaan sempurna dan bayi siap keluar dari rahim.
Masa transisi ini menjadi masa yang paling sangat sulit bagi ibu. Menjelang berakhirnya kala I, pembukaan jalan lahir sudah hampir sempurna. Kontraksi yang terjadi akan semakin sering dan semakin kuat. Anda mungkin mengalami rasa sakit yang hebat, kebanyakan wanita yang pernah mengalami masa inilah yang merasakan masa yang paling berat. Anda akan merasakan datangnya rasa mulas yang sangat hebat dan terasa seperti ada tekanan yang sangat besar ke arah bawah, seperti ingin buang air besar.
Menjelang akhir kala pertama, kontraksi semakin sering dan kuat, dan bila pembukaan jalan lahir sudah 10 cm berarti bayi siap dilahirkan dan proses persalinan memasuki kala II.
Kala II; Tahap Pengeluaran Bayi
Pada kala pengeluaran janin, rasa mulas terkordinir, kuat, cepat dan lebih lama, kira-kira 2-3 menit sekali. Kepala janin turun masuk ruang panggul sehingga terjadilah tekanan pada otot-otot dasar panggul yang secara reflektoris menimbulkan rasa mengedan. Anda merasa seperti mau buang air besar, dengan tanda anus terbuka. Pada waku mengedan, kepala janin mulai kelihatan, vulva (bagian luar vagina) membuka dan perineum (daerah antara anus-vagina) meregang. Dengan mengedan terpimpin, akan lahirlah kepala diikuti oleh seluruh badan janin.
Ibu akan merasakan tekanan yang kuat di daerah perineum. Daerah perineum bersifa elastis, tapi bila dokter/bidan memperkirakan perlu dilakukan pengguntingan di daerah perineum (episiotomi), maka tindakan ini akan dilakukan dengan tujuan mencegah perobekan paksa daerah perineum akibat tekanan bayi
Kala III; Tahap Pengeluaran Plasenta
Dimulai setelah bayi lahir, dan plasenta akan keluar dengan sendirinya. Proses melahirkan plasenta berlangsung antara 5-30 menit. Pengeluaran plasenta disertai dengan pengeluaran darah kira-kira 100-200 cc. Dengan adanya kontraksi rahim, plasenta akan terlepas. Setelah itu dokter/bidan akan memeriksa apakah plasenta sudah terlepas dari dinding rahim. Setelah itu barulah dokter/bidan membersihkan segalanya termasuk memberikan jahitan bila tindakan episiotomi dilakukan

Kala IV; Tahap Pengawasan
Tahap ini digunakan untuk melakukan pengawasan terhadap bahaya perdarahan. Pengawasan ini dilakukan selam kurang lebih dua jam. Dalam tahap ini ibu masih mengeluarkan darah dari vagina, tapi tidak banyak, yang berasal dari pembuluh darah yang ada di dinding rahim tempat terlepasnya plasenta, dan setelah beberapa hari anda akan mengeluarkan cairan sedikit darah yang disebut lokia yang berasal dari sisa-sisa jaringan.
Pada beberapa keadaan, pengeluaran darah setelah proses kelahiran menjadi banyak. Ini disebabkan beberapa faktor seperti lemahnya kontraksi atau tidak berkontraksi otot-otot rahim. Oleh karena itu perlu dilakukan pengawasan sehingga jika perdarahan semakin hebat, dapat dilakukan tindakan secepatnya.

0 comments:

Post a Comment